Untuk Ayah Tercinta Kami

Nama beliau adalah Thoyib Muhadi. Lahir di desa Sukorejo Gandusari kab Trenggalek. Beliau adalah anak terakhir dari beberapa saudara. Diantara beberapa saudaranya hanya beliau dan dua kakak perempuannya yang selamat. Mungkin dulu jaman paceklik atau pagebluk, istilahnya pandemi.

Beliau semasa remaja hingga menjadi pemuda belajar dengan seadanya di beberapa pondok pesantren di Jombang dan Ponorogo

Setelah beberapa saat kemudian ada panggilan masuk ke TNI berjuang melawan Belanda. Beberapa waktu kemudian beliau ikut serta berjuang mempertahankan bangsa dari seragam Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia lewat bergabung bangsa bangsa sekutu.

Setelah Indonesia merdeka beliau juga sudah berhenti dari kedinasan. Beliau memiliki lima anak diantaranya saya. Anak terakhir.

Saya bangga dengan ayahku yang meskipun hanya memiliki pangkat terakhir Prada dan alumni pondok pesantren tapi memberikan kontribusi besar terhadap agama dan bangsa.

Nama beliau adalah Mujani. Beliau memiliki empat saudara. Sekolah terakhir beliau adalah setingkat SMA. Setelah itu beliau mencari pekerjaan. Setelah itu beliau mendaftar ke TNI. Dinas pertamanya di Solo kemudian berpindah pindah. Terakhir kali dinas di Gondang Tulungagung.

Beliau pernah memperjuangkan masuknya kembali Timor Timur ke Indonesia. Ketika beliau bercerita tentang perjuangannya tak akan pernah bisa berhenti meskipun satu hari satu malam. Ketika Timor Timur merdeka dan menjadi Timor Leste beliau sangat kecewa. Maklum dia memiliki kontribusi besar untuk memperjuangkan masuknya Timor Timur ke Indonesia

Beliau memiliki empat anak. Anak pertamanya perempuan. Sedangkan yang kedua hingga keempat semuanya laki laki

Anak pertamanya yang perempuan jadi istriku. Alhamdulillah. Sekarang cucu cucunya sudah berjumlah tujuh

Selamat hari ulang tahun untuk TNI. Dirgahayu TNI. Saya bangga menjadi keluarga TNI

Categories:

Tags:

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *